14 November 2012

Apakah Adam Mempunyai Pusar?

Pertanyaan ini tampak konyol. Akan tetapi, kadang pertanyaan ini menjadikan kita berpikir lebih dalam tentang Alkitab, khususnya kisah-kisah tentang Penciptaan dalam Kitab Kejadian. Coba tebak jawabannya... Saya percaya Adam tidak mempunyai pusar, sama halnya dengan Hawa.
 

"Masa sih, Adam, manusia pertama tidak punya pusar?" mungkin ada orang yang menggagas. Demikian penjelasan saya. Saya bukanlah orang yang memiliki latar belakang medis, tetapi hal umum yang dapat kita pelajari adalah pusar merupakan tanda atau bukti kita dulu pernah terhubung pada bunda kita masing-masing. Kita mengandalkan 'tali kehidupan' itu untuk mendapatkan gizi dari tubuh bunda ketika kita bertumbuh di dalam perutnya.
Jika kita kembali melihat terang firman dalam Kejadian, kita dapat melihat Adam dan Hawa memiliki proses penciptaan yang berbeda dari kita semua (keturunan Adam dan Hawa). Dari Alkitab, kita bisa mendapatkan kesimpulan bagaimana manusia hadir di dunia ini. Manusia, jika tidak diciptakan seperti Adam dan Hawa, hadir di dunia melalui proses kelahiran. Hanya dua kesimpulan ini yang dapat kita lihat dari Alkitab: diciptakan atau dilahirkan. Demikian yang dinyatakan Kitab Kejadian tentang proses penciptaan Adam dan Hawa: "…TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah… Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu” (Kej: 2:7, 21–22). Tidak ada proses kelahiran yang terjadi pada manusia pertama (dan kedua) yang telah Allah ciptakan dan ada keyakinan yang besar Allah tidak akan membuat tubuh mereka seolah-olah mereka pernah bertumbuh dan keluar dari rahim.
Ada beberapa orang yang percaya Adam dan Hawa diberi berkat” atau “kutuk” sebuah pusar. Walaupun tidak ada alasan alkitabiah atau ilmu pengetahuan yang dapat meyakinkan kita Adam dan Hawa memiliki pusar, ada beberapa ahli Alkitab percaya dengan beberapa teori seputar urusan pusar ini, yaitu pra-, mid-, dan paska-umbilisis. Kaum pra-umbilisis percaya Adam sejak awal mula sudah memiliki pusar. Ini merupakan berkat yang diberikan manusia oleh Allah. Jika demikian, dan kita melihat Kejadian 1:27 bahwa Adam diciptakan menurut gambar Allah, apakah itu berarti Allah juga memiliki pusar? Hmm.
Kaum mid-umbilisis senang menjelaskan tentang operasi pertama yang dilakukan Allah terhadap Adam. Sementara tulang rusuk Adam dicabut keluar oleh Allah, tarikan tersebut menimbulkan semacam lubang, dan akhirnya bagi Adam, itulah pusar yang pertama di dunia. Mari kita rujuk ke Kejadian 2:21, “Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.” Sementara memungkinkan Allah menciptakan “lubang” karena mencabut keluar tulang rusuk Adam, dalam ayat di atas ada semacam gagasan bahwa Allah dalam operasi pertamanya dengan rapi menjahit kembali tubuh Adam tanpa sejenis “lubang” yang akhirnya menjadi pusar. Kaum ini juga percaya bahwa setelah kematian, perempuan akan cease to exist (hilang eksistensi) karena mereka pada mulanya diciptakan sebagai rekan sepadan dari tulang rusuk laki-laki. Pandangan ini sangat tidak alkitabiah, Tuhan sudah mati bagi semua orang, sehingga baik laki-laki atau perempuan melalui menerima Kristus sebagai juruselamat, percaya Dia mati dan bangkit kembali, dan pengakuan dosa mereka, pasti diselamatkan (Rm. 10:9; 1 Yoh. 1:9).
Kaum paska-umbilisis percaya setelah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa serta sadar mereka telanjang, Allah memberi mereka pusar sebagai mukjizat terakhir bagi mereka (kutuk), karena mereka sendiri diciptakan secara mukjizat. Sekali lagi, tidak ada bukti alkitabiah dari kisah mereka ini dan juga tidak ada alasan bagi manusia pertama untuk membutuhkan pusar. “Mengapa Adam dan Hawa membutuhkan pusar?” Tidak ada alasannya. Beberapa penggagas ajaran ini juga menyatakan pusar yang ada pada tubuh mereka merupakan tanda akan dosa mereka. Akan tetapi, pertimbangkan hal ini: ketika mereka jatuh dalam dosa, mereka kehilangan sifat alami mereka yang kudus, kehilangan firdaus dalam bentuk Taman Eden, dan harus hidup dalam dunia kejam selama beberapa ratus tahun bekerja mengolah tanah yang terkutuk. Adam dan Hawa sudah cukup banyak mendapatkan tanda yang mereka perlukan.
Mereka yang percaya Adam dan Hawa tidak pernah memilik pusar, dan kemungkinan besar kasusnya demikian, boleh disebut atau dipanggil sebagai Non-Umbilisis. Kiranya Tuhan memberkati kita semua.

No comments:

Post a Comment