Pertanyaan ini tampak konyol. Akan tetapi, kadang pertanyaan ini menjadikan kita berpikir lebih dalam tentang Alkitab, khususnya kisah-kisah tentang Penciptaan dalam Kitab Kejadian. Coba tebak jawabannya... Saya percaya Adam tidak mempunyai pusar, sama halnya dengan Hawa.
"Masa sih, Adam, manusia pertama tidak punya pusar?" mungkin ada orang yang menggagas. Demikian penjelasan saya. Saya bukanlah orang yang memiliki latar belakang medis, tetapi hal umum yang dapat kita pelajari adalah pusar merupakan tanda atau bukti kita dulu pernah terhubung pada bunda kita masing-masing. Kita mengandalkan 'tali kehidupan' itu untuk mendapatkan gizi dari tubuh bunda ketika kita bertumbuh di dalam perutnya.
Jika kita
kembali melihat terang firman dalam Kejadian, kita dapat melihat Adam dan Hawa memiliki
proses penciptaan yang berbeda dari kita semua (keturunan Adam dan Hawa). Dari Alkitab,
kita bisa mendapatkan kesimpulan bagaimana manusia hadir di dunia ini. Manusia,
jika tidak diciptakan seperti Adam dan Hawa, hadir di dunia melalui proses
kelahiran. Hanya dua kesimpulan ini yang dapat kita lihat dari Alkitab:
diciptakan atau dilahirkan. Demikian yang dinyatakan Kitab Kejadian tentang
proses penciptaan Adam dan Hawa: "…TUHAN Allah membentuk manusia itu
dari debu tanah… Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia
tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat
itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu,
dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu” (Kej: 2:7,
21–22). Tidak ada proses kelahiran yang terjadi pada manusia pertama (dan
kedua) yang telah Allah ciptakan dan ada keyakinan yang besar Allah tidak
akan membuat tubuh mereka seolah-olah mereka pernah bertumbuh dan keluar dari
rahim.
Ada
beberapa orang yang percaya Adam dan Hawa diberi “berkat”
atau
“kutuk” sebuah pusar. Walaupun tidak ada alasan alkitabiah atau ilmu
pengetahuan yang dapat meyakinkan kita Adam dan Hawa memiliki pusar, ada
beberapa ahli Alkitab percaya dengan beberapa teori seputar urusan pusar ini,
yaitu pra-, mid-, dan paska-umbilisis. Kaum pra-umbilisis percaya Adam sejak
awal mula sudah memiliki pusar. Ini merupakan berkat yang diberikan manusia oleh Allah. Jika demikian, dan kita melihat Kejadian
1:27 bahwa Adam diciptakan menurut gambar Allah, apakah itu
berarti Allah juga memiliki pusar? Hmm.
Kaum
mid-umbilisis senang menjelaskan tentang operasi
pertama yang dilakukan Allah terhadap Adam. Sementara tulang rusuk Adam dicabut
keluar oleh Allah, tarikan tersebut menimbulkan semacam lubang, dan akhirnya
bagi Adam, itulah pusar yang pertama di dunia. Mari kita rujuk ke Kejadian 2:21,
“Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu
tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari
padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.” Sementara memungkinkan Allah menciptakan
“lubang” karena mencabut keluar tulang rusuk Adam, dalam ayat di atas ada
semacam gagasan bahwa Allah dalam operasi pertamanya dengan rapi menjahit kembali tubuh Adam tanpa sejenis “lubang” yang
akhirnya menjadi pusar. Kaum ini juga percaya bahwa setelah kematian, perempuan
akan cease to exist (hilang
eksistensi) karena mereka pada mulanya diciptakan sebagai rekan sepadan dari tulang rusuk laki-laki. Pandangan ini sangat tidak alkitabiah, Tuhan sudah mati bagi semua
orang, sehingga baik laki-laki atau perempuan melalui menerima Kristus sebagai
juruselamat, percaya Dia mati dan bangkit kembali, dan pengakuan dosa mereka,
pasti diselamatkan (Rm. 10:9; 1 Yoh. 1:9).
Kaum paska-umbilisis percaya setelah Adam dan Hawa jatuh
dalam dosa serta sadar mereka telanjang, Allah memberi mereka pusar sebagai
mukjizat terakhir bagi mereka (kutuk), karena mereka sendiri diciptakan secara
mukjizat. Sekali lagi, tidak ada bukti alkitabiah dari kisah mereka ini dan
juga tidak ada alasan bagi manusia pertama untuk membutuhkan pusar. “Mengapa
Adam dan Hawa membutuhkan pusar?” Tidak ada alasannya. Beberapa penggagas
ajaran ini juga menyatakan pusar yang ada pada tubuh mereka merupakan tanda
akan dosa mereka. Akan tetapi, pertimbangkan hal ini: ketika mereka jatuh dalam
dosa, mereka kehilangan sifat alami mereka yang kudus, kehilangan firdaus dalam
bentuk Taman Eden, dan harus hidup dalam dunia kejam selama beberapa ratus
tahun bekerja mengolah tanah yang terkutuk. Adam dan Hawa sudah cukup banyak
mendapatkan tanda yang mereka perlukan.
Mereka yang percaya Adam dan
Hawa tidak pernah memilik pusar, dan kemungkinan besar kasusnya demikian, boleh
disebut atau dipanggil sebagai Non-Umbilisis. Kiranya Tuhan memberkati kita
semua.
No comments:
Post a Comment